banner 200x200

Home / Featured / Karimun / Kepri

Sabtu, 10 Maret 2018 - 22:24 WIB

Ekonomi Kepri Merosot,Kran Impor Sembako Semakin Kabur

Liputankepri.com,Karimun – Lesunya sektor industri di Kepulauan Riau berdampak luas bagi masyarakat Karimun,ribuan orang kehilangan pekerjaan,geliat ekonomi di tengah-tengah masyarakat semakin terpuruk,harga sembako semakin mahal serta usulan pembukaan kran impor bahan pokok ke pusat sampai saat ini tak kunjung ada.

Isu yang menjadi perhatian khusus mengenai impor sembako ini juga pernah diungkapkan oleh Nyat kadir Komisi VI DPR RI dapil Kepri beberapa waktu saat rakor dengan Gubernur Kepri agar pemerintah daerah di minta untuk membuat surat ke Gubernur,nanti Gubernur teruskan ke Presiden.

Sebab kepulauan Riau merupakan wilayah strategis yang berdekatan dengan Malaysia dan Singapura untuk mengantisipasi krisis sembako yang berkepanjangan di negeri ini.

“Ketika kondisi didaerah sudah tidak bisa ditangani oleh Pemda. Pemerintah Pusat harus turun tangan untuk membantu, bukan membiarkan,” tegas Nyat Kadir Anggota MPR RI/DPR RI Komisi V Fraksi Partai NasDem Dapil Kepri  usai acara sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Gedung Nasional Kabupaten Karimun, Sabtu (10/3/2018).

“Jumlah investasti setiap tahun ada, tetapi jumlah perusahaan yang tutup terus berlangsung. Tentu ada yang salah, apakah itu regulasi atau kebijakan didaerah yang menghambat.

Pemerintah dearah kabupaten Karimun sudah mengusulkan kuota beras impor  ke Gubernur Kepri beberapa bulan lalu. Namun, hingga saat ini belum ada jawaban. Mengingat, kebijakan kuota beras impor ada ditangan pusat untuk menentukan.

”Kalau kuota beras impor tergantung Pusatlah. Intinya, kita harus mengantisipasi pasokan sembako disaat puasa dan lebaran tahun ini,“jelas Nyat Kadir

Menanggapi hal tersebut,Gubernur Kepri Nurdin Basirun ketika di wawancara usai acara sosialisasi 4 pilar Kebangsaan di Gedung Nasional mengatakan,kita semua tau bahwa daerah kita bukan merupakan daerah produksi,sembilan bahan pokok didatangkan dari daerah uar,kami pemerintah propinsi sudah membangun kerjasama dengan propinsi dan kabupaten yang memproduksi sembilan bahan pokok,”jelas Nurdin usai acara

Bukan itu saja kata Nurdin,kami lagi melakukan agar kuota kabupaten khusus untuk masuk ke Kepri tentang sembilan bahan pokok namun sampai saat ini belum ada realisasinya.

“Kemarin saya sudah koordinasikan namun mereka masih beralasan agar kita melakukan swasembada beras.kendati demikian mengingat transportasi kita sangat jauh itu salah salah satu permohonan kita untuk mengajukan impor sembako,”terang Nurdin.(Udo)

 

 

Share :

Baca Juga

Karimun

Gubernur Kepri: Meninggal Dunia Akibat Covid-19 Dapat Bantuan 3 Juta

Featured

Muhammad Tahar: 18 ribu Warga Karimun Yang Belum Melakukan Perekaman e-KTP

Berita

Satgas TMMD Kodim 0317/TBK Bangun Tugu Prasasti

Berita

Bupati Karimun: PT Saipem Perusahaan Tangguh Covid-19

Featured

Bersimbah Darah,Pria Ini Tewas di Tembak Orang Tidak Dikenal

Featured

Kapolda Kepri Lantik 160 Siswa di SPN Polda Kepri

Batam

Ditresnarkoba Polda Kepri Amankan Pemilik Sabu dan Pil Ekstasi

Ekonomi

Biayai Program Bantuan Sosial, Bank Dunia Beri Pinjaman Rp2,67 Triliun ke Indonesia