banner 200x200

Home / Gaya Hidup / Kepri / Meranti / Nasional / Pendidikan / Peristiwa / Riau

Rabu, 30 Januari 2019 - 13:03 WIB

Permasalahan Hadiah Lomba Mancing Tak kunjung Usai, Pihak Keluarga Serahkan Kepihak Desa

Liputankepri.com,SELATPANJANGPermasalah hadiah lomba mancing yang sempat menjadi perbincangan hangat ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti tak kunjung usai.

Safari alias Fahri, warga Desa Batang Meranti, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, seharusnya mendapatkan mobil malah diganti uang Rp.5 juta oleh panitia.

Menanggapi persoalan itu, Pj Kepala Desa Batang Meranti, Zaujar kepada awak media, Rabu (30/1/2019) siang, mengatakan bahwa pihak keluarga meminta kepada pihak desa untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.

“Pihak keluarga datang kepada kita minta dibantu menyelesaikan persoalan ini. Jadi kita dari pihak desa akan membantu memediasi atau sebagai fasilitator,” ujar Zaujar.

Dijelaskan Zaujar, pihaknya sudah melakukan musyawarah dan menanyakan kronologis dari awal hingga terjadi persoalan itu.

“Sejauh ini kita masih berupaya membangun komunikasi dengan pihak panitia pelaksana untuk meminta kejelasan. Ketua panitianya sudah kita hubungi dan menurut keterangan beliau masih berada diluar Meranti, jadi kita tunggu informasi selanjutnya,” ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Fahri hanya bisa pasrah, hadiah Mobil Toyota Agya warna Kuning yang disiapkan oleh Panitia lomba Mancing Mania Nusantara 34 Propinsi di Selat Air Hitam Kepulauan Meranti sebagai hadiah utama yang akan dimilikinya hanya menjadi angan-angan saja.

Panitia mendiskualifikasi hasil pertandingannya setelah ada yang melaporkan ke panitia bahwa ikan yang didapat bukan hasil pancing, melainkan hasil jaring.

Padahal saat itu Fahri sudah mengakui bahwa ikan itu didapat dengan cara dipancing yang disaksikan langsung oleh teman satu perahu bersamanya, Selamat.

Bahkan dia sudah diangkat sumpah oleh panitia didepan khalayak ramai ketika akan menerima hadiah untuk memastikan tentang kebenaran pemenang hasil lomba pancing saat itu.

“Saya yang melihat langsung Fahri yang dapat ikan itu, karena posisi saya waktu itu berada tepat di belakang sampan dia. Jika ada panitia yang tidak mengakui itu hasil pancing, itu salah. Karena waktu itu panitia yang berada di laut sudah menerima dan ikan itu sudah ditimbang ditempat,” kata Selamat selaku teman Fahri, kepada wartawan, Selasa (29/1/2019) siang.

Selain itu kata Selamat, yang menjadi kecurigaan panitia adalah ikan ketika akan diambil dalam kondisi sudah mati. Namun Selamat membantah hal itu, dia mengatakan panitia lambat menjemput ikan itu, satu jam setelah ikan itu didapat.

“Lokasi tempat Fahri mendapat ikan itu di depan Pos Pol Air, Tanjung Motong. Waktu itu kami telpon panitia tidak ada jawaban, setelah satu jam baru panitia datang, dan ikan sudah dalam kondisi lemah,” ungkap Selamat.

Yang menjadi kategori pemenang lomba adalah peserta yang mendapatkan ikan bersisik terberat. Fahri sendiri sudah menjawab tantangan itu, dimana pada pukul 10:00 WIB, 2 jam setelah waktu lomba memancing dimulai, mata pancingnya disambar Ikan Kurau sebesar 8 Kg. Sampai masa akhir pertandingan tidak ada lagi peserta yang mendapatkan ikan sesuai kategori pemenang selain Fahri.

Setelah menerima kunci mobil secara simbolis, kebahagiaan Fahri langsung sirna, pasalnya ada beberapa oknum panitia membawanya ke Hotel Grand Meranti di Jalan Kartini, Selatpanjang untuk membicarakan sesuatu terkait hadiah.

Sesampainya disana, tanpa didampingi teman, Fahri mengaku di interogasi dan dituduh berbuat curang bahwa ikan itu bukan hasil pancing melainkan hasil jaring. Dan jika tidak mengaku maka dia diancam akan dipolisikan.

Dengan perasaan takut dan terpaksa, akhirnya dia mengaku dan oleh panitia dia diberi uang Rp.5 juta sebagai pengganti. Selain itu Fahri diketahui mengalami Tunagrahita.

“Untuk diketahui, Fahri tak bisa bercakap. Untuk itu saya yang bicara seperti yang diceritakan Fahri kepada saya dan keluarga. Duit yang diterima Fahri itu adalah duit pengakuan, karena Fahri ini polos maka diterimanya lah uang itu. Yang jelas kami tak terima, kami sudah serahkan mandat ini ke kepala desa untuk dilaporkan ke polisi,” ungkapnya.(Red/An)

Share :

Baca Juga

Batam

Walikota Batam: Terus Melaju Menuju Batam Kota Baru

Meranti

Wabup Meranti H Asmar Safari Ramadhan di Desa penyagun 

Karimun

PMII Karimun Gelar Silaturahmi Akbar Sekligus Konfercab V

Riau

Agung Saptono: Tujuh Kapal Gabungan Diterjunkan Menyisir Perairan Riau

Batam

BPOM Kepri Musnahkan Ribuan Produk Ilegal

Berita

Beraksi di Enam Lokasi, Residivis Jambret Ditangkap Polisi

DPRD

Tata Tertib Kinerja Kerja Dewan Jadi Prioritas Utama DPRD Meranti

Meranti

Komnas HAM,Pemkab Meranti Dan Tokoh Masyarakat Sepakat Kasus Meranti Berdarah Di Tutup