banner 200x200

Home / Anambas / Batam / Featured / Karimun / Kepri

Jumat, 9 Maret 2018 - 14:07 WIB

Sempat Misterius, Tanker yang Terdampar Itu Penampung Minyak Bumi dari Natuna

Liputankepri.com,Batam – Kapal tanker Jesslyn Natuna yang tersangkut di sekitar perairan Pulau Sedue, Kecamatan Tambelan, Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (16/1/2018), sempat membingungkan instansi terkait.

Sebab, sekitar satu minggu tidak diketahui pemiliknya. Bahkan, kapal ini sempat menimbulkan pertanyaan karena saat ditemukan terdampar tanpa satu pun ABK di kapal berbobot 38.000 GT tersebut.

Namun, akhirnya kapal itu dipindahkan. Kepala KSOP Kelas V Sentete, Kalimantan Barat, Nuriman Setia, mengatakan, saat ini kapal itu sudah dipindahkan dan dibawa ke Batam untuk diperiksa lebih lanjut.

“Diduga kapal terdampar akibat faktor alam yang tidak bersahabat. Kapal tersebut sudah dibawa ke Batam dan ditangani langsung oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan RI,” kata Nuriman Setya, Rabu (7/2/2018).

Nuriman menjelaskan, Jesslyn Natuna ini merupakan kapal penyimpan hasil minyak bumi dari aktivitas pengeboran yang dilakukan di laut lepas Natuna. Bahkan, kapal ini sama sekali tidak bisa dikemudikan karena sudah dikunci.

“Sesuai peruntukannya, kapal ini hanya berfungsi sebagai kapal penampung, makanya sejumlah fasilitas kapal di-log, kecuali mesin penerangan dan mesin pemanas untuk minyak bumi hasil pengeboran saja yang berfungsi. Namun, saat terjadinya musibah, mesin-mesin tersebut mengalami kerusakan,” ujar Nuriman.

Sebelum dibawa ke Batam, sambung Nuriman, para ABK dan nakhoda kapal dimintai keterangan di KSOP Sintete. Dari pengakuan mereka saat kejadian, para ABK dan nakhoda tidak sempat menyelamatkan kapal. Akhirnya mereka terapung di laut lepas dan terdampar di Pulau Sedue, Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan.

“Kapal terdampar saat melakukan aktivitas pengisian minyak bumi. Angin kencang dan ombak tinggi menyebabkan tali kapal putus, lalu kapal mengapung dan terdampar di perairan Tambelan,” ungkap Nuriman.

“Namun, jika ingin mengetahui lebih rinci permasalahannya, bisa langsung dikonfirmasi dengan armada KPLP yang di Tanjung Uban, Bintan, Kepri. Karena pemeriksaannya dilanjutkan pihak yang di Tanjung Uban,” tambah Nuriman.

Informasi yang didapatkan Kompas.com di lapangan, kapal itu dipindahkan ke Batam sekitar tanggal 3 Februari 2018 dan diperkirakan tiba di Batam hari ini atau seminggu perjalanan.

“Di Batam, kapal ini akan ditempatkan di salah satu galangan kapal (shipyard) di sana, bisa dikonfirmasikan ke armada di Tanjung Uban atau dilakukan pengecekan di galangan kapal yang ada di Batam. Karena nantinya di sana yang akan lebih tahu apa kerusakan kapal tersebut secara detail,” terang Nuriman.***

 

 

 

 

 

Source;kompas

Share :

Baca Juga

Featured

Komisi III DPRD Karimun Pertanyakan Izin Reklamasi PT.KMS

Featured

Bupati Karimum Safari Ramadhan di Masjid Baiturrahman

Karimun

295 Personil Gabungan Dikerahkan Untuk Pengamanan  Idul Adha di Karimun

Featured

Nama Calon Dirut RSUD Karimun Sudah Ditangan Bupati

Featured

Buwas: Informasi Awal Sabu Seberat 3 Ton

Featured

Tujuh Anggota Jatanrasla WFQR Terima Penghargaan

Featured

Pelaku Percobaan Pembunuhan Jaksa,Dibayar 15 Juta

Batam

Ditpam BP Batam Perketat Jaga Kawasan Pelabuhan