
liputankepri.com, Karimun – Bupati Karimun, Aunur Rafiq menyatakan, akhir tahun 2017 nanti Karimun akan mendapat tambahan pasokan listrik sekitar 17 mega watt. Hal ini sesuai hasil rapat Pansus Ranperda Kelistrikan dengan Pemerintah Provinsi Kepri. Dipastikan bulan Agustus 2017 mesin pembangkit tersebut sudah sampai, dan paling lambatnya Oktober.
“Insha Allah akhir tahun ini, listrik untuk di pulau Karimun akan mendapat tambahan pasokan sebesar 17 MW dari Pemprov Kepri. Dengan demikian bisa dipastikan kebutuhan listrik di Karimun akan segera terpenuhi,” kata Rafiq kepada wartawan, usai melaksanakan Safari Ramadhan di Masjid Besar Raja Haji Abdul Ghani, Kecamatan Buru, Rabu (31/5/2017).
Rafiq mengatakan, tambahan pasokan juga akan di peroleh beberapa pulau yang ada di Kabupaten Karimun. Sementara untuk saat ini daya listrik di Kabupaten Karimun mengalami surplus sebesar 6 MW, sehingga dapat memenuhi kebutuhan listrik hingga 2018 nanti.

“Untuk pulau lainnya juga akan mendapatkan pasokan listrik pada 2018, seperti Kecamatan Moro, Ungar, Durai dan Kecamatan Buru. Sehingga untuk Kabupaten Karimun masalah kelistrikan akan segera terpenuhi dengan adanya penambahan pasokan listrik nanti. Pada 2018 nanti total pasokan listrik Kabupaten Karimun sebesar 20 MW,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Rafiq, Gubernur Kepri Nurdin Basirun juga tengah mendorong dua pihak swasta yakni PT Soma Daya Utama dan PT Karimun Power Plant agar segera bisa menyuplai listrik di Karimun.
“Mereka didorong untuk segera dapat menyuplai listrik untuk kawasan di zona insdustri. Sementara PLN dapat mensuplai kebutuhan listrik untuk masyarakat,” terangnya.
Sementara itu untuk sektor lainnya Rafiq menjelaskan, Kecamatan Buru akan dijadikan sebagai pengembangan sektor pertanian. Sebagai pendorong Kementrian Pertanian RI meberikan bantuan satu unit traktor.
“Untuk peningkatan ekonomin kerakyatan, Kecamatan Buru akan dijadikan sebagai pengembangan di sektor pertanian, sebagai pendorong Kementrian Pertanian RI memberikan bantuan satu unit traktor. Diharapkan masyarakat Buru membuka lahan dengan mengunakan alat tersebut,” ucap Rafiq.***
